Ilustrai pabrik di Jerman, salah satu penyebab naiknya emisi karbon
Ilustrai pabrik di Jerman, salah satu penyebab naiknya emisi karbon (sumber: AFP)
Penggunaan batu bara menjadi penyebab terbesar naiknya emisi karbon. 

Level karbon dioksida (CO2) di atmosfer naik setiap tahun sekitar tiga persen, menjadikan bumi semakin hangat hingga mencapai lima derajat Celcius hingga pada tahun 2100 nanti, menurut sebuah penelitian baru yang dipublikasikan pada Minggu (2/12). 

Kesimpulan ini – di antara sejumlah peringatan ramalan oleh ilmuwan-ilmuwan iklim – setidaknya dua kali lipat dari target 2 derajat Celcius oleh PBB dalam usahanya mengatasi perubahan iklim global. 

Pada 2011, emisi karbon secara global mencapai 54 persen di atas level 1990 menurut riset yang dipublikasikan di jurnal Nature Climate Change oleh konsorsium Global Carbon Project.

“Kita sedang menuju proyeksi emisi tertinggi yang mencapai temperatur antara 4 derajat Celcius dan 6 derajat Celcius pada akhir abad ini,” kata Corinne le Quere, spesialis karbon dari Universitas East Anglia, yang berada di bagian timur Inggris. 

“Perkiraan ini berdasarkan pada pertumbuhan tren yang sepertinya akan bertahan lama,” ujar Corinne dalam sebuah wawancara via telepon, sambil mengarahkan tudingan ke naiknya konsumsi batu bara.

Riset lainnya telah memperingatkan potensi pengaruh bahaya karena naiknya temperatur ini. Banjir dan kekeringan kronis akan menyerang pertanian, badai yang merusak, dan naiknya ketinggian laut, dan hilangnya sejumlah spesies akan menjadi sejumlah dampak. 

Negara-negara berkembang secara luas telah menstabilkan emisi sejak 1990, tahun patokan yang digunakan di UN Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). 

Namun pencapaian ini telah terhalang oleh emisi dari China, India, Brazil, dan Indonesia, dan negara-negara ekonomi berkembang lainnya yang berganti menggunakan batu bara yang murah dan banyak sebagai energi. 

Pada 1990, negara-negara berkembang tercatat “menyumbangkan” 35 persen CO2. Pada 2011, naik menjadi 58 persen. 

Perkiraan temperatur oleh Global Carbon Project ini ada di bahasan teratas para ilmuwan yang dipublikasikan menjelang pertemuan UNFCCC di Doha, Qatar. 

Penelitian ini berdasarkan data karbon dioksida nasional dan estimasi pada 2011 dan 2012. 

Antara tahun 2000 dan 2011, emisi CO2 secara global naik 3,1 persen setiap tahun rata-rata; untuk tahun 2012 naik 2,6 persen.